Ingin Hadirkan Vibes Positif, MPL ID Rilis Pedoman Etika Penonton Offline

Share This Post

Ingin menjadi stage menjadi lebih positif, MPL Indonesia baru saja merilis pedoman etika kepada para penonton MPL ID yang menonton secara offline.

Hal ini terungkap dari akun media sosial resmi dari MPL Indonesia yang merilis aturan terbaru terkait etika penonton MPL ID.

Hadirnya pedoman etika penonton ini akan menciptakan pengalaman pertandingan yang aman, nyama, dan menyenangkan bagi semua penggemar yang menonton offline.

Dalam rilisnya tersebut MPL ID juga menyebutkan hadirnya pedoman etika penonton ini tentunya untuk mengatasi perilaku yang tidak konsisten yang akan mengurangi pengalaman saat pertandingan.

Jika nantinya ada penonton yang melanggar pedoman etika ini, pihak MPL akan bisa memberikan sanksi berupa pengusiran, kehilangan hak tiket, larangan masuk venue dalam jangka waktu tertentu.

Berikut point-point penting perilaku yang dilarang di MPL Arena dan semua fasilitas MPL ID:

  1. Melemparkan benda apapun, termasuk serpihan kertas.
  2. Tidak mengikuti permintaan dari staff venue mengenai operasional, kebijakan, dan prosedur tanggap darurat.
  3. Penggunaan atau konsumsi alkohol atau zat lainnya secara tidak bertanggung jawab.
  4. Menyampaikan transmisi tidak sah atau laporan pertandingan berdasarkan permainan.
  5. Perilaku apapun yang ditujukan kepada penggemar lain atau mengganggu kepuasan penggemar lain dalam menikmati pertandingan.
  6. Menampilkan tanda, simbol, gambar, menggunakan bahasa, atau gestur yang bersifat mengancam, kasar, atau diskriminatif. Termasuk tindakan SARA, jenis kelamin, identitas gender, kemampuan, dan/atau orientasi seksual.
  7. Menampilkan tanda, simbol, atau gambar untuk tujuan komersial atau kampanye pemilihan, advokasi, atau dukungan terhadap atau menentang kandidat, partai politik, isu legislasi, atau tindakan pemerintah.
  8. Masuk atau mencoba masuk ke panggung, belakang panggung, atau lokasi lai selain yang diizinkan oleh tiket atau kredensial penggemar.
  9. Mempunyai alat piroteknik, asap, kembang api yang tak diizinkan, atau barang terlarang lainnya.
  10. Dilaran melakukan perkelahian atau kekerasan fisik dalam bentuk apapun.
  11. Perilaku mengancam, mengganggu, atau kasar yang ditujukan kepada penggemar lain, pemain, official, atau anggota staf.
  12. Bahasa (termasuk pada tanda atau representasu yang terlihat), yel-yel, atau gestur yang bersifat rasis, agama, kebangsaan, politik, seksual, ksenophobia, seksis, cabul, kasar, dan/atau homofobik.
  13. Perilaku yang mengakibatkan kerusakan pada tempat atau properti pribadi lainnya.
+ posts

More Like This

Gamers8 Bakal Kembali dengan Rekor Hadiah Besar!

Arab Saudi akan pecahkan rekor hadiah turnamen terbesar dunia. Salah...

Perkenalkan Joshua “Ghirlanda” Bianchi, sang Ayah yang Kejutkan Kompetisi Tekken!

Mentalitas adalah kunci. Tak ada sponsor, seorang putri kecil yang...

Analisis: Beberapa Faktor Penyebab Naik Turun Performa yang Drastis dalam Esports

Beberapa hal terlintas dalam pikiran saat membahas dunia olahraga,...

Eksklusif: Indominator Ungkap Kesempatan Main Lagi Bareng Arsenal dan Prospek Musim Depan

Berganti karir adalah pilihan yang umum di kalangan atlit...

Eksklusif: Indominator Beberkan Pengalaman Main di Indonesia Football Eleague 2022!

Popularitas eFootball sebagai permainan sepak bola virtual di kawasan...

Akankah MDL Indonesia mendapat pengakuan setelah pemain MPL masuk?

Jika Anda belum pernah mendengar, Indonesia sekarang memiliki 2 tier di turnamen Mobile Legends mereka. Tingkat pertama adalah ID MPL yang terkenal. Yang kedua adalah MDL yang baru, singkatan dari Mobile Legends Development League. MDL diciptakan untuk mengembangkan talenta muda baru dari seluruh Indonesia. Dimulai pertama kali pada April 2020, MDL tidak menjadi tier 2 lagi.
- Advertisement -