MPL Malaysia Jatuhkan Sanksi Terhadap Dominus dari Bountee Esports Terkait Percobaan 322

Share This Post

Skandal pengaturan skor di Malaysia yang sempat menghebohkan komunitas esports MLBB Asia Tenggara beberapa hari lalu akhirnya menemui titik terang. Panitia MLBB Pro League Malaysia telah menetapkan pemain Bountee Esports bernama Nik “Dominus” Muhyyiddin sebagai pelaku dari kasus tersebut.

Berdasarkan pernyataan resmi dari MPL MY, Dominus dinyatakan telah melanggar beberapa hal selama bermain untuk Bountee Esports dalam turnamen MPL MY Season 13. Lebih lanjut, Ia juga diduga mencoba menyuap rekan-rekan setimnya untuk mengalah dalam suatu pertandingan di kompetisi itu.

“Nik “Dominus” Muhyyiddin telah melakukan percobaan match-fixing dan menawarkan suap kepada kedua rekannya di Bountee Esports untuk mengalah dalam suatu pertandingan. Ini adalah pelanggaran serius terhadap integritas dan profesionalisme.”

“Sesuai yang ditulis dalam rulebook Moonton (12.2.14), pemain yang bersangkutan telah melanggar peraturan yang melarang match-fixing dalam kompetisi, yang berbunyi “Pemain di dalam tim tidak diperbolehkan menawarkan, sepakat, bekerja sama, atau mencoba untuk mempengaruhi hasil dari suatu pertandingan yang dilarang oleh peraturan.” tulis MPL MY.

Atas pelanggaran tersebut, Dominus mendapat hukuman larangan bermain dari setiap kompetisi resmi yang diselenggarakan oleh Moonton di lingkup Malaysia dan internasional hingga bulan April 2025. Di sisi lain, Bountee yang sempat mendapatkan pengawasan karena kasus ini dinyatakan tidak bersalah dan melanjutkan bermain di MPL MY.

Selepas penemuan kasus ini, pihak MPL MY berjanji akan bekerja keras demi melindungi sportivitas liga dengan mendidik para partisipannya terkait kode etik dan moralitas dalam kompetisi profesional. Kendati demikian, beberapa penonton MPL MY merasa bahwa hukuman yang diberikan kepada Dominus terlalu ringan dengan pertimbangan Ia berpotensi melakukan pelanggaran yang sama di masa depan.

Kasus tersebut tentunya menjadi pukulan besar terhadap citra kompetisi MLBB Malaysia yang saat ini sedang naik pamornya. Ditambah dengan status Malaysia sebagai tuan rumah untuk event M6 tahun ini, tentunya panitia MPL MY tak ingin ada kasus serupa terjadi dan menimbulkan kehebohan di luar komunitas MLBB Asia Tenggara.

+ posts

More Like This

Gamers8 Bakal Kembali dengan Rekor Hadiah Besar!

Arab Saudi akan pecahkan rekor hadiah turnamen terbesar dunia. Salah...

Perkenalkan Joshua “Ghirlanda” Bianchi, sang Ayah yang Kejutkan Kompetisi Tekken!

Mentalitas adalah kunci. Tak ada sponsor, seorang putri kecil yang...

Analisis: Beberapa Faktor Penyebab Naik Turun Performa yang Drastis dalam Esports

Beberapa hal terlintas dalam pikiran saat membahas dunia olahraga,...

Eksklusif: Indominator Ungkap Kesempatan Main Lagi Bareng Arsenal dan Prospek Musim Depan

Berganti karir adalah pilihan yang umum di kalangan atlit...

Eksklusif: Indominator Beberkan Pengalaman Main di Indonesia Football Eleague 2022!

Popularitas eFootball sebagai permainan sepak bola virtual di kawasan...

Apakah Moonton menolak skin Estes untuk Juara?

Setelah M3 menyelesaikan turnamen mewahnya, Blacklist International muncul sebagai juara, membuktikan industri Mobile Legends Filipina adalah yang terbaik sekali lagi setelah Bren Esports juga dianugerahi juara M2 tahun lalu.
- Advertisement -