Empat Hal yang Bisa Buat Seorang Pro Player Dikeluarkan dari Tim Menurut CEO RRQ

Share This Post

RRQ AP memberikan empat alasan mengapa seorang pro player bisa dikick dari sebuah tim atau organisasi esports, apa saja ya kira-kira?

Fenomena tentang datang dan perginya seorang pemain di dalam sebuah tim tentu menjadi hal yang wajar, hal tersebut terjadi biasanya pada massa bursa transfer yang tersedia.

Namun, ada beberapa faktor juga yang membuat si pemain tersebut bisa dikeluarkan dari tim secara tegas meski sedang berlangsungnya sebuah turnamen.

Lalu, apa yang menjadi alasan seorang pro player dikeluarkan dari timnya menurut RRQ AP?

Fenomena di-kicknya seorang pemain dalam ranah esports sendiri sudah pernah terjadi di Indonesia, hal tersebut juga menjadi sebuah tindakan tegas dari pihak tim terhadap pemainnya.

Namun, kita sendiri belum mengetahui hal apa saja yang biasanya menjadi faktor dikeluarkannya sang pemain dari sebuah tim yang sedang ia bela.

Melalui kanal YouTubenya, pada Kamis (8/2/2024), RRQ AP sebagai CEO dari Team RRQ memberikan empat alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

  1. Sudah Tidak Kompetitif

“Jadi, ketika sudah tidak bisa bersaing, kalah sama pemain-pemain baru atau pemain muda, akhirnya dia tidak bisa menyesuaikan diri, dia tidak update dengan META-nya, ya akhirnya harus diambil keputusan yang berat, akhirnya diganti atau dikeluarkan,” ucap AP.

Ini merupakan masalah umum, seperti yang kita ketahui juga bahwa dunia kompetitif esports itu sendiri terus berkembang.

Terlebih lagi adanya desakan dari sponsor maupun pendukung tim yang membuat hal tersebut bisa terjadi, apalagi jika hasilnya tidak memenuhi ekspektasi maka terjadilah evaluasi serta perombakan tim.

  1. Banyak Masalah Internal

“Nah ini juga sering kita jumpai di kota-kota besar, khususnya tim esports di Indonesia yang pemain-pemainnya ini kebanyakan masih muda.

Sehingga mungkin untuk menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan perasaan, contohnya masalah kayak pacaran, atau mungkin masalah-masalah di keluarga, di teman, itu juga jadi salah satu pertimbangan kita juga,” tambah AP.

Hal ini bisa terjadi karena dapat mengganggu keberlangsungan sebuah tim secara keseluruhan, contohnya seperti adanya perdebatan dengan pasangan yang membuat pemain tidak mood untuk melakukan latihan.

  1. Melakukan Pelanggaran

“Perilaku yang melanggar ketentuan tim dan juga hukum yang berlaku di masyarakat kita. Maksudnya apa? Ya, misalnya berkelahi, misalnya narkoba, misalnya berjudi, dan lain sebagainya,” jelas AP.

Jadi, apabila sudah melakukan pelanggaran seperti ini, terlebih lagi yang bersangkutan dengan hukum, biasanya tim langsung mengeluarkan sang pemain tersebut.

  1. Diminta Orang Tua

“Sepengalaman saya sebelum di RRQ ya, hal ini cukup sering terjadilah. Jadi itu udah lumayan lama, jadi ya orang tuanya yang bilang si A, si B atau si C udah enggak bisa lanjut lagi di tim,” tutup AP.

Ini bisa terjadi karena biasanya orang tua dari si pemain yang tidak setuju dengan pilihan sang anak, ataupun mengganggu pendidikan si pemain tersebut biasanya.

+ posts

More Like This

OHMYV33NUS, Atlet Esports Mobile Legends Pertama yang Mewakili Komunitas LGBTQ

Maskulinitas toksik saat ini menjadi permasalahan dalam kehidupan modern....

Jadi Kejutan, S2G Esports Raih Gelar Juara di PMGC Grand Finals 2022!

Babak final Pubg Mobile Global Championship (PMGC) 2022 baru...

ONIC bertarung melawan RRQ untuk menjadi juara MPL ID sekali lagi!

MPL ID tahun ini menyajikan aksi luar biasa dan momen menarik yang sesuai ekspektasi. Tapi, tidak diragukan lagi momen terbaik untuk dikenang adalah untuk juara, ONIC. Setelah 4 musim gagal meraih podium, mereka berhasil mengalahkan RRQ dengan skor 4-3 yang sengit. Season 8 MPL ID memberikan ONIC titel juara mereka yang kedua.
- Advertisement -