Tim G2 Esports Ributkan Kompetisi Challengers NA, Sebut Lawannya “Sampah”

Share This Post

Salah satu tim raksasa di skena kompetitif Valorant Amerika Utara, yakni G2 Esports, terlibat cekcok dengan beberapa personil tim pendatang baru di kompetisi Challengers NA yang bernama Breakthru. Kejadian ini berlangsung usai pertandingan mereka di Split 1 Week 2.

G2 mengalami kesulitan melawan Breakthru pada hari Sabtu lalu. Kendati mereka menguasai pertandingan di Haven pada set pertama, Breakthru menyamakan kedudukan pada set berikutnya di Ascent. Memasuki babak penentuan, Breakthru menguasai di 12 ronde pertama, namun G2 yang kemudian berganti posisi sebagai attacker mengejar. Dan tiba-tiba muncul gangguan teknis menjelang ronde ke-18, yang kemudian berujung pada technical pause yang cukup lama. Hal ini menimbulkan ketegangan di antara kedua tim saat itu.

Meski pada akhirnya G2 memenangkan pertandingan terakhir dengan skor 13-8, beberapa pemainnya seperti dapr dan Wippie mengungkapkan kekesalannya di media sosial terkait kejadian tersebut. Wippie menuduh bahwa pemain-pemain Breakthru memaksa untuk melakukan rematch saat G2 membalikkan keadaan. Klaim tersebut kemudian dibantah oleh Breakthru Flyuh, yang memastikan timnya tidak meminta rematch dan mengakui bahwa dirinya mencoba melakukan refresh saat terjadi lag yang menyebabkan dirinya terbunuh saat itu.

Pelatih tim Breakthru, Tanizhq, juga membantah tuduhan tersebut. Hal ini menyebabkan sebagian besar penonton Challengers NA mengejek G2 yang terkesan menyudutkan lawannya dan bersikap tidak profesional.

Kekalahan ini menjadi hasil negatif pertama bagi tim Breakthru dalam putaran kompetisi Valorant di wilayah Amerika Utara sejak awal Januari lalu. Walau demikian, beberapa penonton yang menjuluki “superteam” baru ini masih meyakini mereka untuk menjadi juara kejutan dalam kompetisi tahun 2023 ini.

Dengan jumlah penonton yang sangat masif dari berbagai penjuru dunia, kompetisi seperti Challengers League ini tentunya menarik perhatian dengan permainan-permainan yang atraktif dan hadiah yang menarik. Walau demikian, perselisihan dari tim G2 dan Breakthru ini membuktikan bahwa industri esports masih memerlukan perhatian khusus untuk menumbuhkan sikap sportif dan profesional bagi para pemainnya. Hal yang penting mengingat jutaan pasang mata menyaksikan mereka setiap saat.

+ posts

More Like This

Gamers8 Bakal Kembali dengan Rekor Hadiah Besar!

Arab Saudi akan pecahkan rekor hadiah turnamen terbesar dunia. Salah...

Perkenalkan Joshua “Ghirlanda” Bianchi, sang Ayah yang Kejutkan Kompetisi Tekken!

Mentalitas adalah kunci. Tak ada sponsor, seorang putri kecil yang...

Analisis: Beberapa Faktor Penyebab Naik Turun Performa yang Drastis dalam Esports

Beberapa hal terlintas dalam pikiran saat membahas dunia olahraga,...

Eks CEO Evos Singgung Mantan Timnya dengan

Sempat mundur dari sorotan media esports, mantan CEO tim...

OHMYV33NUS, Atlet Esports Mobile Legends Pertama yang Mewakili Komunitas LGBTQ

Maskulinitas toksik saat ini menjadi permasalahan dalam kehidupan modern....

Jadi Kejutan, S2G Esports Raih Gelar Juara di PMGC Grand Finals 2022!

Babak final Pubg Mobile Global Championship (PMGC) 2022 baru...
- Advertisement -