Blizzard dan NetEase Saling Hentikan Layanannya di Cina!

Share This Post

Gamer di penjuru dunia manapun paham bahwa berkomitmen terhadap sebuah video game dengan meluangkan waktu dan uang yang tidak sedikit adalah hal serius. Dan bayangkan betapa kacaunya ketika semua akses menuju hasil jerih payahmu diambil begitu saja akibat hubungan antara publisher yang tidak akur.

Hal tersebut yang sepertinya akan menimpa para pemain di negara Cina dalam waktu dekat. Pasalnya per tanggal 23 Januari 2023 mendatang, Blizzard Entertainment akan menghentikan kontrak kerjasama mereka dengan NetEase, selaku publisher video game resmi yang ditunjuk Blizzard di Cina.

Ini artinya seluruh akses menuju layanan game seperti World of Warcraft, Hearthstone, Overwatch 2, hingga Heroes of The Storm bakal terblokir hingga waktu yang tidak ditentukan.

Bagi yang belum tahu, selama ini Blizzard menyerahkan urusan publikasi semua game mereka dengan NetEase khusus untuk negara Cina. Dan saat ini komunikasi antara kedua belah pihak mengalami kebuntuan yang berujung dengan tidak adanya perpanjangan kerjasama untuk layanan game dari Blizzard ke depannya.

Para pemain dan konten kreator di Cina menyambut murka berita ini di sosial media. Banyak yang mengeluhkan bahwa mereka sudah terlanjur menghabiskan tenaga dan uangnya dalam beberapa game rilisan Blizzard selama ini.

Press release resmi dari Blizzard mengatakan bahwa “kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan untuk memperbaharui kerjasama yang sesuai dengan prinsip dan komitmen yang dianut oleh Blizzard bagi para pemain maupun para pegawai”. Ini mengindikasikan bahwa sejauh ini pihak Blizzard tidak suka dengan tawaran yang diajukan oleh NetEase.

Di sisi lain, William Ding, CEO dari NetEase, mengatakan bahwa “ada perbedaan dalam kebijakan-kebijakan penting yang tidak sesuai”.

Para pemain dari luar Cina turut menyampaikan unek-unek di sosial media.

Berdasarkan selentingan info dari Guancha di Cina, NetEase menolak pembaharuan kerjasama karena beberapa permintaan yang tidak masuk akal dari Blizzard.

Simon Zhu, Presiden yang menangani urusan kerjasama dan investasi global di NetEase, menulis sebuah artikel di halaman LinkedIn miliknya yang menyalahkan Blizzard.

“Saat semua yang terjadi di balik perjanjian ini bisa diceritakan di hadapan publik, para gamer dan developer game akan mendapatkan pemahaman baru tentang bagaimana perilaku brengsek dapat merusak segalanya. Saya merasa kasihan kepada semua yang terdampak oleh kebijakan ini”.

Menariknya, Diablo Immortal menjadi satu-satunya judul yang tidak terpengaruh oleh efek pemutusan kerjasama ini.

Kami tidak bisa memprediksi bagaimana situasi antara kedua belah pihak ini ke depannya. Namun yang bisa dipastikan, akan banyak pemain yang berpindah game pada tanggal 23 Januari mendatang.

+ posts
+ posts

More Like This

Gamers8 Bakal Kembali dengan Rekor Hadiah Besar!

Arab Saudi akan pecahkan rekor hadiah turnamen terbesar dunia. Salah...

Perkenalkan Joshua “Ghirlanda” Bianchi, sang Ayah yang Kejutkan Kompetisi Tekken!

Mentalitas adalah kunci. Tak ada sponsor, seorang putri kecil yang...

Analisis: Beberapa Faktor Penyebab Naik Turun Performa yang Drastis dalam Esports

Beberapa hal terlintas dalam pikiran saat membahas dunia olahraga,...

Eks CEO Evos Singgung Mantan Timnya dengan

Sempat mundur dari sorotan media esports, mantan CEO tim...

OHMYV33NUS, Atlet Esports Mobile Legends Pertama yang Mewakili Komunitas LGBTQ

Maskulinitas toksik saat ini menjadi permasalahan dalam kehidupan modern....

Jadi Kejutan, S2G Esports Raih Gelar Juara di PMGC Grand Finals 2022!

Babak final Pubg Mobile Global Championship (PMGC) 2022 baru...
- Advertisement -