Cukup Lolesports, format turnamen yang sekarang harus diganti

Share This Post

Di sinilah kita berada, menatap jurang dari final yang berakhir 3-0 dimana pertandingan terbaik dari turnamen ini justru datang di semi-final dan fans berakhir terlihat bingung karena bagan single elimination masih dipakai.

YearFinalsScore
2014SSW vs SHR3-1
2015SKT vs KOO3-1
2016SKT vs SSG3-2
2017SKT vs SSG0-3
2018FNC vs IG0-3
2019G2 vs FPX0-3
2020SN vs DWG1-3

Terdengar familiar? Karena memang familiar. Kalau tidak rusak jangan diperbaiki – menurut perkataan. Tapi dalam hal ini, format turnamen Worlds sudah rusak sejak 2014, dan tidak ada yang memperbaikinya. Selama 7 tahun ini, hanya 1 final yang berlangsung lama sedangkan yang lainnya terlihat berat sebelah. 

Bakar semuanya

Ketika lagu Worlds debut, kita tidak tahu apa yang harus diharapkan. Tapi sekarang kita tahu apa yang harus dibakar sampai ke akarnya dari turnamen ini. Narasi dari Worlds sudah jauh lebih lambat daripada roti yang saya tinggalkan di koper bepergian saya – dan sudah 2 tahun sejak saya bepergian terakhir. Dominasi LCK, performa Week 1 vs Week 2, NA LLUL. Masih sama saja dan lebih susah dicerna daripada sebelumnya.

Periksa Babak Grup

Kalau mereka bisa melakukan itu di sini, kenapa dilakukan di Main Event?

Konyol sekali pembagian empat grup dari 4 region masih ada. Kalau kamu menganggap ini Worlds, apakah fans sebaiknya disajikan kompetisi inter-region?


Kalau tim lolesports benar-benar mengharapkan game yang terdiversifikasi, buat 2 grup yang lebih besar. Dengan ini, penonton bisa menikmati team-kill yang lebih bercampur dan partisipan bermain melawan lebih dari 1 tim dari setiap region.

Hapus Bo1

Sangat mengerikan kalau Bo1 masih ada di era sekarang ketika turnamen sudah menyajikan sesuatu yang megah dimana prioritas utama adalah menganugerahi tim terbaik di dunia. Satu pick yang keliru atau strategi level satu bisa mengalahkan tim yang lebih baik di atas kertas.

Format Single Round Robin Bo3 mungkin lebih cocok. Seperti yang digunakan oleh LPL sepanjang tahun, selama 3 tahun berjalan.

Dosa terseram dari tahun ini adalah lolesports mengizinkan Bo1 Single Round Robin dipakai di Play-Ins. Ketika ini membuat LJL mengukir sejarah dan akhirnya lolos ke Main Event, hal ini juga menunjukkan betapa tidak sempurnanya format ini sehingga menyebabkan hal ini terjadi. DFM memiliki rekor 0-6 di turnamen ini, kalau ingin melihat pertandingannya.

Berhentilah memperpanjang Group Stage

Kami mengerti, Group Stage adalah yang paling seru. Dan kami menyukai drama yang terbentuk selama babak ini. Tapi, tidak ada keharusan untuk menghabiskan waktu 7 hari. Lolesports memiliki kemewahan untuk mengakses beberapa studio di dunia ini dan menampilkan kemampuan mereka dalam hal penyiaran dari tahun ke tahun. Mereka punya kemampuan lebih dari cukup untuk membuat beberapa siaran langsung di satu waktu untuk menjalankan beberapa game sekaligus.

Terlebih lagi tidak ada audiens yang menonton secara LIVE. Dan apabila metrik penonton menjadi fokus utama, kami menyarankan untuk memeriksa KPI yang sudah ada dan menemukan indikator yang lebih baik.

Sial, kalau perusahaan kompetitor yang tidak peduli dengan industrinya dapat menyelesaikan masalah ini, kami tidak tahu kenapa Riot Games tidak bisa. Bukan hal yang sulit.

Tolong, berikan kami double elimination

Ini bukanlah konsep yang asing. Faktanya, bagan ini ada dari liga untuk menuju turnamen ini. Lalu kenapa, turnamen terbesar tidak memilikinya?

Sangat seru, wow.

Tanpa bracket double elimination, Cloud 9 mungkin tidak lolos ke Worlds, apalagi Quarterfinal. Sama halnya dengan FNC, EDG, UOL, DFM, PCE, dan bahkan PSG Talon. Memperkenalkan kemungkinan untuk tim yang sempat goyah di Playoff membuat narasi yang lebih baik dan lebih pentingnya lagi adalah memastikan kesempatan yang lebih besar untuk masuk Grand Final.

Setelah sampai sejauh ini, orang mungkin berpikir tim berhak dapat waktu lebih banyak untuk bersinar dibandingkan harus pulang ke rumah setelah tiga game yang mengecewakan. Tapi, tim seperti DFM dapat bermain lebih banyak di Group seperti total LCS dan LEC di Quarter. Gagasan seperti apa ini.

+ posts

More Like This

Kami mengurutkan 3 lagu Worlds TERBAIK

Kami mengurutkan tiga lagu Worlds terburuk dan sekarang, waktunya untuk tiga terbaik. Memilih 3 terburuk cukup sulit, tapi memilih 3 terbaik sangat. lebih. sulit. Hanya untuk membuktikan betapa bagusnya lagu Worlds, dan wah, tiga itu membuat kami ingin bangkit seperti burung phoenix dan membakar semuanya ketika mendengarkannya.

Kami mengurutkan 3 LAGU Worlds TERBURUK

League of Legends World Championship a.k.a Worlds tahun ini mungkin sudah berakhir, tapi kami TAHU kamu masih mengayunkan kepalamu untuk lagu tahun ini, Burn It All Down. Kami tidak menyalahimu, MEMANG bagus. Meski memang sudah seharusnya kalau lagu Worlds berada di papan atas, kami tidak bisa untuk tidak memperhatikan beberapa ada yang lebih baik - atau lebih buruk dari yang lain. Jadi kami mengerjakan pekerjaan kotor ini dan memberi peringkat kepada lagu Worlds terburuk di sini. Turunkan garputala mu, kami bisa menjelaskan.
- Advertisement -