Kontroversi terkait mata uang kripto yang beredar di ranah digital bukanlah hal baru, terutama di industri video game. Salah satunya adalah layanan perjudian memakai mata uang kripto atau yang populer disebut crypto betting. Dan baru-baru ini Valorant juga tidak luput dari sasaran pasar judi ini.
Dalam beberapa waktu ke belakang, game besutan Riot Games itu mencatatkan lonjakan crypto betting dalam jumlah yang signifikan ketimbang musim-musim sebelumnya. Dan yang menjadi permasalahan di sini adalah banyaknya jumlah thrower yang masuk.
Mereka (thrower) akan bertaruh untuk kalah ketika mereka bermain di tim seorang streamer. Mereka akan sengaja bermain buruk untuk memastikan taruhannya berjalan sesuai rencana.
Tren buruk ini tentunya membuat skena kompetitif Valorant menjadi kian menyebalkan dan menyakitkan untuk dimainkan. Mereka yang bekerja keras di mode ranked menyuarakan kekesalannya terhadap situasi ini di media sosial.
Masalah besar ini juga tak luput dari perhatian para pemain profesional, seperti FNS, Tarik, ShahZaM, dan TenZ. Bahkan TenZ mengungkapkan Ia telah bertemu thrower setidaknya sepuluh kali dalam sebulan terakhir.
Beberapa bahkan mengusulkan agar para pro bersatu dan membuat liga sendiri untuk menghindari para thrower.
Sejauh ini Riot belum memberikan tanggapan apapun terkait tren negatif ini.
